Rony Zone. Jembatan Beatrix Kabupaten Sarolangun. Jambi





SAROLANGUN – Sebuah jembatan unik, dengan khas eropa masih terlihat berdiri kokoh di tengah kota sarolangun, meski tidak jadi penghubung utama lagi, karena telah ada jembatan baru, namun sebuah jembatan yang saat ini dikenal dengan nama “beatrix” malah jadi pilihan wisata kota yang cukup berkesan di sore hari. Yang jadi pertanyaan dari mana asal penamaan jembatan tersebut.
Dari cerita mulut ke mulut para tetua Sarolangun, konon, jembatan yang saat ini dikenal dengan sebutan jembatan Beatrix tersebut, dibangun sekitar tahun 1923 oleh pemerintah kolonial Belanda yang kala itu berkuasa, dengan melalui kerja rodi, menghubungkan langsung dua desa yang berseberangan Desa Sri Pelayang dengan Kelurahan Pasar Sarolangun, dengan panjang sekitar 100 meter.
Dietahui jika jembatan dengan konstruksi beton yang ditopang  tiga tiang penyangga, dengan empat ruas jembatan menyatu, tidak terlalu banyak didukung dengan literatur sejarah, namun masalah penamaan, para sejarawan sarolangun berkesimpulan penamaan “Beatrix” berkemungkinan diambil dari nama salah satu ratu belanda yang lahir tahun 1938.
Bisa jadi penamaan jembatan tersebut, merupakan hadiah atas lahirnya putri Beatrix Wilhelmina Armgard, yang tidak lain anak dari  Putri Mahkota Juliana dari Belanda dan Pangeran Bernhard, yang lahir tahun 1938, setahun sebelum jembatan sarolangun diresmikan.
Hal ini diperkuat dengan adanya prasasti kala peresmian jembatan tahun 1939, dimana ada tugu batu sejenis marmer  yang bertuliskan “Beatrix Brug”, pangkal jembatan dari arah pasar bawah Sarolangun.
sekitar tahun 1982 Jembatan sempat mengalami kerusakan dan tidak terawat, namun bergulirnya pemekaran kabupaten sarolangun jembatan bersejarah ini kembali diperbaiki dan dipercantik dengan cat berwarna kuning gading menjadi objek wisata sejarah dan salah stu tempat tongkorngan warga kota melepas penat melihat arus sungai yang tenang atau sambil memancing di Sungai Tembesi yang mengalir dibawahnya.


sumber :
http://jambitourism.co.id

Rony Zone. Pasar Keramik di Jambi





Jika Anda tengah berada di suatu daerah, jangan lupa membeli oleh-oleh untuk kerabat atau orang terdekat sebagai simbol kasih. Di Jambi, ada banyak pilihan buah tangan yang bisa anda bawa. Salah satunya adalah keramik yang terletak di Jl. Sisingamangaraja, belakang Bioskop Mega, Pasar Jambi. Tempat tersebut merupakan sentra penjualan segala jenis keramik impor berbentuk toples, gelas, piring, guci dan sebagainya.
Meskipun disebut pasar, jangan khawatir untuk masalah kualitas, tempat yang lebih terkenal dengan nama Gang Mega tersebut diakui banyak pengunjung memiliki selera pasar luar negeri, hal tersebut dibuktikan dengan keunggulan motif dan tampilan yang berbeda dibandingkan keramik lainnya, bahkan seperti di Jakarta sekalipun.pembeli yang datang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara. Pasar tersebut sudah ada sejak tahun 1980an.  Oleh sebab itu, pasar keramik tersebut menjadi salah satu ikon destinasi pusat cenderamata Jambi.
Sentra keramik Jambi ini selalu ramai didatangi oleh pengunjung, apalagi pada saat hari raya agama dan tahun baru. Di hari biasa, satu toko bisa beromset Rp 50 juta per bulan dan melonjak dua kali lipat pada perayaan agama dan tahun baru. Jambi merupakan kota yang sektor pariwisatanya tengah berkembang, dengan terus memperhatikan unsur-unsur didalamnya, salah satunya pasar keramik ini, diharapkan menjadi penunjang bagi perkembangan potensi pariwisata Kota Jambi. Dengan demikian, Jambi dapat tampil menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Indonesia.

sumber :
http://jambitourism.co.id/









Rony Zone. Air terjun tujuh tingkat. kabupaten Kerinci. Jambi




Seperti namanya, obyek wisata ini memiliki  terjunan air sebanyak tujuh tingkat.  Air terjun pertama tingginya sekitar 6 m yang merupakan air sungai yang jatuh pada tebing terjal.  Menyelusuri sungai ini ke arah hulu akan ditemui pula air terjun tingkat ke dua yang tingginya sekitar 50 m. Seterusnya pendakian dapat dilanjutkan sampai ke tingkat tujuh melalui hutan lindung yang banyak terdapat tumbuh-tumbuhan rotan dan manau. Bagi petualang pemula cukup sampai ke air terjun tinggkat kedua.

Lokasi

Terletak di Desa Koto Lebu Tinggi atau Desa Mukai Tinggi Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi.
  
Aksesbilitas

Untuk mencapai kedua desa dimaksud harus menempuh perjalanan sejauh ± 16 Km dari Kota Sungai Penuh dengan kendaraan bus atau angkutan desa.

sumber :
http://aslikerinci.blogspot.com/
http://sites.google.com/site/wisataairterjun/jambi/air-terjun-tujuh-tingkat---kerinci